Indonesia merupakan
salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Sebelum kedaulatan di dapatkan
oleh republik ini banyak proses perjuangan telah yang telah terjadi yang kini
biasa disebut sejarah. Perjuangan terjadi di setiap masing-masing daerah.
Rakyat yang berjuang merasakan pengorbanan
penghianatan, strategi dalam perang dan masih banyak lagi hal-hal
terjadi. Semua kejadian itu atas dasar untuk mendapatkan kemerdekaan. Masa
dimana semua rakyat saling menjaga, membantu, dan berjuang bersama. Dari ujung
barat sampai ujung timur di negara ini bergerak bersama atas dasar melindungi
bumi pertiwi.
Tapi malang di masa
yang semakin modern ini, banyak orang yang lupa dan tidak tahu karna rasa
nasionalisme pada masing-masing diri rakyat sudah mulai pudar dengan adanya
globalisasi. Dengan semua kisah perjuangan para pejuang kita dulu. Banyak yang
tidak mempedulikannya karena sudah tergerus oleh jaman. Sehingga banyak orang
yang tidak mempertahankan apa yang dulu telah diperjuangkan oleh bangsa di
seluruh negeri ini.
Sehingga pada
kesempatan kali ini kami menuliskan salah satu tempat penyimpanan sisa-sisa
bukti sejarah, agar dapat membantu mengetahui dan mengingat semua hal yang
telah dilupakan oleh hampir semua kalangan. Hampir semua orang berjuang untuk
mendapatkan semboyan merdeka. Pada tulisan kali ini Kami ingin menimbulkan
kembali semangat Nasionalisme akan Bangsa ini, rasa persaudaraan sesama bangsa
dan cinta tanah air.
Pemerintah telah
membuat sarana dimana kita dapat mempelajari semua itu. Sebuah tempat yang
mudah dikunjungi. Museum tempat dimana kita dapat mempelajari sejarah. Tempat
dimana kita mendapatkan ilmu, tempat dimana kita dapat mengetahui perjuangan
para pejuang.
Taman Mini Indonesia
Indah, adalah salah satu tempat dimana banyak museum yang bertemakan
Nasionalisme berada. Tempat yang mudah dikunjungi karena berada di tengah kota.
Museum Pertahanan Indonesia adalah tempat yang kami kunjungi untuk belajar
tentang sejarah dan mengetahui tentang nasionalisme. tempat yang menyimpan
banyak bukti perjuangan setiap daerah untuk melindungi wilayahnya dari serangan
para Penjajah yang ingin mengusasai hasil bumi pertiwi.
Untuk mengenagkan
kembali dan membangkitkan ingatan kita terhadap jasa pahlawan dan para prajurit
yang telah memperjuangkan kemerdekaan negara kita, kami membawa pada sebuah
museum yang terletak pada komplek museum Taman Mini Indonesia Indah. Untuk
lebih jelasnya mari kita membahas terlebih dahulu bagaimana sejarah museum ini.
Di jalur luar bagian selatan Taman Mini Indonesia Indah terdapat sebuah bangunan megah Museum Keprajuritan
Indonesia berbentuk benteng bersegi lima yang dikelilingi perairan. Perairan
sekeliling benteng ini menggambarkan negara kepulauan dengan doktrin Wawasan
Nusantara. Misinya adalah melestarikan
bukti dan rekaman sejarah perjuangan bangsa pada masa-masa perjuangan sejak
abad ketujuh sampai abad kesembilanbelas. Oleh karena itu setiap segi bangunan
dan benda yang ditampilkan memiliki makna perlambang.
Gambar 1 Museum Keprajuritan Indonesia |
Keprajuritan selama ini identik
dengan sifat-sifat yang berhubungan dengan prajurit yang gagah berani dan
berjiwa pahlawan. Keberanian prajurit dalam berperang di medan perang ini pula
yang menjadi landasan dibangunnya Museum Keprajuritan yang berbentuk sebuah
benteng persegi lima dikawasan Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.
Museum ini memiliki 5 menara
pengintai, Museum Keprajuritan merupakan salah satu museum di Indonesia yang
memiliki desain unik. Menggunakan lahan seluas 4 hektar, Museum Keprajuritan
dibangun dengan tujuan memperkenalkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang
mulia. Selain itu, benteng besar
dan megah bergaya klasik abad ke-16 ini dibangun untuk menjadi museum yang
melambangkan betapa kokoh dan kuatnya pertahanan bangsa Indonesia.
Museum
ini memiliki luas bangunan mencapai 7000 meter persegi, benteng di museum ini
memiliki lima menara dan gerbang pintu yang memiliki makna tersendiri. Lima
menara atau biasa disebut bastion terdapat di setiap sudut bangunan benteng.
Kelima menara ini memiliki arti kewaspadaan nasional demi dan untuk keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Gerbang
utama berbentuk model bangunan abad keenambelas, mencerminkan sifat keterbukaan
dan keramahtamahan rakyat Indonesia. Di setiap sudut bangunan terdapat menara
pengintai atau bastion, menyiratkan kewaspadaan nasional. Dua kapal
tradisional—yaitu kapal Banten dan kapal Pinisi dari Sulawesi Selatan—bersandar
di danau, melambangkan kekuatan maritim dari barat sampai ke timur.
Penyajian
pameran dalam bentuk diorama, fragmen patung, dan relief, baik bagian luar
maupun bagian dalam. Pameran bagian luar berupa paduan relief yang menyatu ke
dinding gedung bagian luar, meliputi 19 adegan kisah panjang perjuangan bangsa
dari abad VII sampai abad XIX, antara lain sewaktu Raden Wijaya mengusir
tentara Cina tahun 1292, pertempuran di Benteng Sao Paolo tahun 1575 di Maluku dan Sultan Ageng menyerang Kastel Batavia tahun 1628.
Gambar 2 Ruangan museum |
Ruang
pamer bagian dalam menyajikan 14 diorama yang menggambarkan cerita perlawanan
terhadap penjajah untuk mempertahankan tanah air. Juga terdapat tiruan senjata,
meriam, pakaian perang, panji-panji, formasi tempur serta boneka peraga yang
mengenakan busana prajurit tradisional. Di samping itu juga dipamerkan 23
patung pahlawan dari perunggu berukuran 1¼ kali besar manusia yang ditempatkan
mengelilingi panggung di dalam gedung, di antaranya Gajah Mada, Cut Nyak Dien,
dan Pattimura.
Gambar 3 Ruang pameran |
Setiap
bulan Oktober, dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, museum
menyelenggarakan kegiatan pawai prajurit tradisional yang diikuti oleh berbagai
daerah provinsi di Indonesia. Panggung terbuka yang dimiliki dapat digunakan
untuk pentas musik atau kegiatan lain baik siang maupun malam hari.
Tujuan
dibangunnya museum ini, adalah sebagai tempat melestarikan serta memberikan
rekam jejak sejarah perjuangan Bangsa Indonesia sejak abad ke-7 hingga abad
ke-19. Museum ini merupakan salah satu museum edukasi bangsa, yang dapat
memberikan informasi khususnya bagi generasi muda Indonesia agar lebih
menghargai perjuangan para pendahulu untuk menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa. Setiap bangunan di Museum Keprajuritan Indonesia ini memiliki perlambang
dan makana. Dimana bangunan-bangunan di museum ini antara lain :
- Gerbang
Utama, merupakan gerbang dengan model abad ke-16 yang memiliki artian
bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keramahtamahan serta
keterbukaan.
- Menara
pengintai atau Bastion yang terdapat di setiap sudut
bangunan benteng yang memiliki arti kewaspadaan nasional demi dan untuk
keutuhan Negara Republik Indonesia.
- Dua
Kapal tradisional yang terdiri dari Kapal Banten dan Kapal Pinisi dari
Sulawesi Selatan yang berarti Indonesia memiliki kekuatan maritim yang
kuat dan tersebar mulai dari ujung barat hingga ke timur wilayah
Indonesia.
- Museum
ini memamerkan materi-materi pameran seperti diorama, fragmen patung,
relief-relief yang menggambarkan perjuangan bangsa termasuk 19 (sembilan
belas) adegan perjuangan bangsa sejak abad ke-7 hingga ke-19. Beberapa
relief tersebut antara lain :
- Relief
Raden Wijaya ketika mengusir tentara China pada tahun 1292, dimana Raden
Wijaya adalah pendiri sekaligus cikal bakal dari Kerajaan Majapahit yang nantinya
akan terkenal dan berhasil menyatukan nusantara melalui Maha Patih Gajah
Mada.
- Relief
pertempuran di Benteng Sao Paolo tahun 1575 yang terjadi di Maluku, dimana
menjadi salah satu peristiwa heroik Bangsa Indonesia dalam rangka
mempertahankan dan merebut kemerdekaan dari Bangsa Kolonial.
- Relief
pertempuran di Kota Batavia pada tahun 1628. Dimana kala itu, Sultan Agung
sebagai Raja Kerajaan Mataram menyerang Kasteel Batavia yang
kala itu menjadi pusat pemerintahan dari Penjajah Belanda.
Terdapat
juga Ruang Pamer yang terdapat di bagian dalam museum yang menampilkan 14
(empat belas) diorama perjuangan. Ditampilkan juga replika dari senjata,
meriam, pakaian perang, panji-panji pertempuran, formasi tempur dan busana
prajurit tradisional yang di peragakan oleh boneka peraga. Di bagian tengah
bangunan terdapat lapangan terbuka yang berisi panggung acara dan dikelilingi
oleh 23 (dua puluh tiga) patung pahlawan nasional.
Secara
periodik, Museum Keprajuritan Indonesia memiliki agenda tahunan yang diselenggarakan
setiap bulan oktober setiap tahunnya. Agenda tersebut bertajuk Pawai Prajurit
Tradisional yang diikuti oleh setiap Propinsi di Indonesia. Tujuan dari pawai
tersebut adalah selain untuk menunjukan rangkaian serta budaya keprjuritan
nusantara juga sebagai sarana komunikasi antar propinsi demi dan untuk
persatuan dan kesatuan bangsa. Banyak sekali
miniature-miniatur yang menunjukkan bagaimana kondisi prajurit memperjuangkan
tanah kelahirannya. Berikut foto yang telah terekam saat mengunjungi museum.
Gambar 4 patung pakaian adat saat perang
Pada masing-masig sisi ruangan
terdapat lima sampai empat patung pahlawan yang telah diberi etalase.
Gambar 5 Diorama yang terletak pada sisi diding sepanjang jalan
Gambar 6 Narasi yang menjelaskan cerita masing masing Diorama
Gambar 7 Diorama formasi pertahanan setiap wilayah
Ganbar 8 patung
pemimpin perjuangan di halaman
tengah museum.
AKSES ke Museum Keprajuritan Indonesia dari Depok
Untuk bisa menuju ke situs museum
nasionalisme ini kita dapat menempuh berbagai macam akses, saat kami
mengunjungi tempatnya kami mengendarai angkutan umum dan kendaraan pribadi
Dengan mengendarai motor:
1.
lewat Jln. Raya
Bogor kearah Kampung Rambutan lalu lurus sampai underpass tol lalu belok kiri
kearah pintu utama Taman Mini Indonesia Indah lalu cari Museum Keprajuritan di
denah lokasi Taman Mini Indonesia Indah.
2.
lewat kopassus
arah Cijantung, setelah keluar Cijantung lurus ambil arah Kampung Rambutan lalu
lurus sampai underpass tol lalu belok kiri kearah pintu utama Taman Mini
Indonesia Indah lalu cari Museum Keprajuritan di denah lokasi Taman Mini
Indonesia Indah.
Dengan kendaraan pribadi :
1.
lewat Jln. Raya
Bogor kearah Kampung Rambutan lalu lurus sampai underpass tol lalu belok kiri
kearah pintu utama Taman Mini Indonesia Indah lalu cari Museum Keprajuritan di
denah lokasi Taman Mini Indonesia Indah.
2.
lewat kopassus
arah Cjantung, setelah keluar Cijantung lurus ambil arah Kampung Rambutan lalu
lurus sampai underpass tol lalu belok kiri kearah pintu utama Taman Mini
Indonesia Indah lalu cari Museum Keprajuritan di denah lokasi Taman Mini
Indonesia Indah.
Menggunakan angkutan umum :
1.
Dari Kampus
G/E/H naik D-11 kearah Jln. Margonda lalu naik T-19 kearah Taman Mini Indonesia
Indah langsung dan cari lokasi Museum Keprajuritan di denah lokasi Taman Mini
Indonesia Indah.
2.
Dari Kampus
G/E/H naik D-112 langsung kearah Kampung Rambutan lalu naik ojek ke Taman Mini
Indonesia Indah dan cari denah lokasi Museum Keprajuritan di Taman Mini
Indonesia Indah.
Kekurangan dari museum Keprajuritan Indonesia
Namun sayang sekali
dibalik kemegahaan sebuah gedung yang gagah dan banyak menyimpan kekurangan
yang sangguh memilikan. Diantarannya sebagai berikut ;
1.
banyaknya sampah
yang dibuang sembarang
2.
terdapatnya
coreta-coretan tangan jahil yang tak bertanggung jawab di dinding museum.
3.
Adanya petugas
museum yang asik dengan keperluan pribadi dan mengabaikan saat jam tugas
berlangsung.
4.
Tidak
berjalannya berbagai sarana sebagai mestinya.
5.
Kurang
terawatnya bangunan museum dengan kebocoran berbagai loteng, sangat kotornya
kaca-kaca pada museum.
Gambar 9 Foto bersama Anggota kelompok
Dari semua yang telah
kami lihat di museum pertahanan Indonesia. Kami sedikit menyimpulkan bahwa
dulu, semua orang di berbagai macam daerah
saling membantu dan berjuang untuk mendapatkan hal yang mereka inginkan,
yaitu kebebasan atau kemerdekaan. Semua saling membantu di setiap daerah di
Indonesia. Kami menyadari bahwa rasa nasionalisme dan kebersamaan dimasa
sekarang telah jau berbeda. Sekarang banyak terjadinya perpecahan di setiap
wilayah. Hampir semua orang mementingkan kepentingan pribadinya. Sehingga
menggunakan semua cara untuk mendapatkan.
Tempat ini sangat dapat
menimbulkan rasa nasionalisme bangsa karena di tempat ini kita mengetahui apa
yang telah terjadi dimasa lalu. Bukti dimana semua orang bersama-sama menjaga
hal yang sangat berarti, yaitu Indonesia.
Sehingga seharusnya
pada masa sekarang semua orang saling menjaga dan membantu seperti dulu agar
Negara ini lebih maju seperti apa yang di harapkan oleh para pejuang terdahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas komentarnya.