Rabu malam 09 september 2014. Gue
berempat sama temen temen gue berangkat dari pasar induk kota tangerang menuju
kota garut jawabarat. Dipasar induk gue ama temen gue Dicky di tugasin buat
nyari kendaraan buat ke garut ternyata nyari kendaraanya itu gak mudah, soalnya
gue sama
Dicky gak bisa nemuin mobilnya terus gue balik ketempat kita ngumpul
diparkiran mobil pinggir jalan, temen gua yang biasa di panggil togar pun
gantian mencari tumpangan buat ke garut gak beberapa lama dia langsung dapet
tumpangan sampe terminal guntur. Tumpangannya seru dan asik gan truk bekas
ngankut cabe sama terong hahaha.
Kami pun langsung bergegas naik ke
belakang truk berempat agar esok harinya bisa sampai di garut. Pas di truk kami
semua langsung ngambil posisi buat tidur biar besoknya fit dan seger.
Rabu pagi 10 september, kita
sampai di terminal garut dan langsung turun dari truk, sebagai ucapan
terimakasih sama om supir dan keneknya kami berempat patungan buat ngasih uang
rokok ke pak supir, setelah itu kami sarapan pagi dulu di terminal, setelah
sarapan kami langsung mencari angkutan umum buat ke daerah cikajang Perjalanan
kesana gue sengaja gak tidur buat ngeliat pemandangan wilayah guntur. Ternyata
gak sia-sia pemandangannya keren bener kita lewati Gunung papandayan sama
Guntur yang asli keren bener. Sekitar satu jam lebih perjalanan kita berempat
sampai di tempat tujuan. Kita berenti di sebuah kota di mata kaki Gunung
Cikuray, gue kira kita di ajak mampir di tempat temenya togar, eh taunya lewat
doang ternyata kita diajak jalan dari kaki gunung bener bener dari kota, lewat
jalu cikajang.
Sekitar jam 10an. Pas kami baru
mulai perjalanan menuju cikuray kami diajak bareng sama warga disana yang
kebetulan mau ngambil hasil panen naik mobil pick up, si bapak ngajak kita
bareng tu, Alhamdulillah banget kan lumayan menghemat tenaga. Setalah sampai di
gubuk bapak itu kami semua turun dari mobilnya. Kami berterimakasih sama si
bapak karena udah ngasih tumpangan ke kami.
Gue pas baru jalan lewat
perkebunan warga dan disana banyak masyarakat sekitar yang lagi bercocok tanam
disana. Indahnya Indonesia itu banyak salah satunya masyarakatnya yang murah
senyum disetiap perjalanan kalo gue berpapasan sama warga disana kami selalu
disenyumin sama mereka. Semangat makin bertambah kalo kita dapet salam hangat
dari warga sekitar.
Selesai lewat perkebunan warga
kami lewat hutan pinus yang tinggi dan keren hahaha. Gak beberapa lama kita
sampe di mata air satu-satunya di jalur cikajang Kami pun istirahat sebentar
disana. Mengisi perut dan melepas dahaga disana. Setelah itu kami berangkat lagi.
Setelah ngelewatin mata air itu kita mulai masukkedalem hutan yang kebetulan
jalur cikajanh jarang dilewatin sama pendaki lain, jadi jalurnya udah mulai
tertutup sama rerumputan liar. Alhamdulillah jalur kepuncak masih jelas dan
masih ada tanda di pepohonan.
Di pos 6 kami berempat
beristirahat lagi dan makan siang sebentar biar gak kelelahan. Kami berempat
bercanda gurai sebelum memulai perjalanan lagi menuju puncak dan kata temen gue
togar, "siapin tenaga lu pada, abis ini trek kita dengkul ketemu
dagu". Sekilah gue bertiga bingung karena pertama kalinya bagi gue bertiga
naik ke Cikuray hahaha.
Kami berempat memulai lagi
perjalan menuju puncak sekitar jam set2 karena agak lama beristirahat di pos 6.
Pas baru jalan trek masih biasa aja dan gak ada yg namanya dengkul ketemu dagu,
ehh pas lewat terowongan yg dari terbuat dari pohon baru keliatan jalur
pendakiannya. Bener bener jalurnya menatang broh. Kami pas lewat sana
kebanyakan break karena jalurnya menantang. Hampir tiap 20 menit break dan
ngemil gula merah mulu biar semangat.
Dua dari temen gua udah hampir putus asa. Dan bete karena gak nyampe
nyampe padahal treknya udah naik mulu. Biar mereka semangat gue suka ngeledek
dan ngajak bercanda mereka dan dikit dikit ngibulin kalo puncak udah keliatan
hahaha. Eh Alhamdulillah manjur temen gua yang tadi ngeluh langsung semangat
dan mimpin di depan sampe pos terakhir. Dipos terakhir kami bertiga istirahat
tapi sitogar mau duluan dan mau nyari tempat buat ngecamp di puncak. Ternyata
bener puncak udah deket gue semakin semangat tapi gua tetep jadi sweper aja.
Biar aman hehehe
Jam 4 sore kami berempat sampai di
puncak dan langsung ngediriin tenda. Sambil nunggu sunset di puncak.
Pemandangan dari puncak di sore hari keren banget broh semua puncak gunung di
daerah garut semuanya keliatan. Matahari pun mulai tenggelam membuat keindahan
puncak gunung cikuray terlihat tambah indah. Setelah sunset selesai. gue di
tugasin buat masak, Dicky dan Agung bagian nyari kayu bakar. Dan togar bagian
beberes tenda. Sekitar jam 7an kami makan malem di tenda sambil bercanda guraw.
Selasai makan gue bertiga kecuali agung keluar tenda buat ngeliat indahnya
malam dari puncak cikuray. Pas keluar sambil kedinginan gue terkesima sama
ribuan bintang di musim kemarau dan ada hadiah tambahan dari sang pencipta,
"supermoon" yang keliatan gede banget dan terang banget. Pas diajak
keatas pos di puncak gue kebetulan nyerah karena kedinginan, jadi gue milih
balik ke tenda dan langsung tidur.
Kamis 11 september pagi dipuncak
Gunung kami bergegas menuju pos puncak cikuray untuk melihat sang mentari
menyapa di hari ini. Kami habis kan pagi di puncak cikuray untuk saling
bercanda dan tertawa bersama pendaki lain. Mulai memotret dan mengabadikan
momen momen yang indah disana melihat keindahan kota garut dari atas puncak
tertinggi di daerah garut. Menulis sebuah kata kata untuk para sahabat yang
selalu memberi semangat. Tak terasa sudah jam 8 pagi. Kami kembali ke camp
untuk sarapan dan berbenah sebelum turun dari puncak cikuray. Seperti kemarin
kami makan dengan apa adanya. Setelah sarapan kami merapikan semua perlengkapan
kami.
10:30 sebelum kami memulai
perjalanan turun kami berdoa agar di beri keselamatan dan kemudahan dalam
perjalan menuju rumah. Setelah berdoa
kami berempat mulai berjalan melalui jalur cilawu Jalur ini berbeda
dengan jalur saat kami naik, jalur ini jalur yang biasa dilewati oleh para
pendaki lain. Jalur ini sangat lah curam karena dijalur ini kita harus sangat
berhati hati. Agar tidak salah melangkah dan tidak tergelincir ke jurang. Saat
di perjalan turun kami beristirahat di pos 6. Disana banyak pemandangan yang
indah dan biasa di gunakan sebagai camp oleh para pendaki lain. Setelah melepas
lelah kami melanjutkan perjalanan. Kami hampir sering berhenti di setiap pos
genap. Saat kami beristirahat di pos 4 kami bertemu dengan pendaki yang berasal
dari Jakarta. Disana kami saling bercanda guraw. Dan saling bertukar cerita
pengalaman di perjalan menuju puncak. Setelah beberapa lama kami melanjutkan
perjalanan lagi. Kami langsung memutuskan menuju pos 2 karena disana terdapat
mata air dan mengisi ulang persediaan air kami yang hampir habis. Saat di pos 2
kami bertemu dengan pendaki yg tadi di pos 4 dan kebetulan mereka ingin turun
jadi kami menuju kebawah bersama sama. Tak terasa perjalan turun sangat lah
cepat tak seperti perjalanan menuju puncak. Kami berempat dan bersama rombongan
Jakarta tadi mampir di kebun teh dan mengisi perut dengan beberapa makanan.
Sambil makan ketua kelompok dari rombongan Jakarta itu mengobrol dengan sang
pemilik warung yang kebetulan mempunyai kenalan seorang supir mobil pick up.
Kami semua sepakat untuk berpatungan menyewa pick up tersebut sampai terminal
guntur dengan bayaran 40rb per orang. Setelah semua selesai makan dan minum
kami pun mulai naik ke atas pick up. Dan mulai menyusun carriel di atas mobil.
Tidak seperti jalur naik. Saat
turun kami melewati hamparan kebun teh yang indah kurang lebih perjalan 30
menit hanya untuk keluar dari kebun teh itu, setelah sampai dijalan raya pick
up langsung menuju terminal guntur dimana. Kurang lebih perjalanan satu jam
dari kebunteh sampai terminal. Setelah itu kami langsung mencari bus yang
menuju Jakarta.
Sekitar pukul 7 petang kami baru naik bus dan sampai di
Jakarta kurang lebih pukul 11 malam. Karena kami kemalaman kami tidak mendapat
kendaraan yang menuju tangerang. Jadi kami terpaksa naik bus tujuan merak. Kami
bilang kepada kenek bus agar diturunkan di bitung. Kami membayar 40rb per
orang. Saat sampai bitung ternyata kami di turunkan di pinggir tol dan
diharuskan jalan keluar tol. Di bitung kami naik angkot ke terminal cimone lalu
sisanya kami berjalan sampai kerumah.
Sekian cerita petualangan gue dan teman teman gue. Mohon
maaf bila ada salah kata.
-AS-
Itu dari pasar induk tangerang di tanah tinggi mananya yaa ?yg deket terminal bukan?dan biasanyaa naik mobil sayur pada jam berapa?
BalasHapus