Minggu, 12 Oktober 2014

Mountain Cikuray 2821 Mdpl

Rabu malam 09 september 2014. Gue berempat sama temen temen gue berangkat dari pasar induk kota tangerang menuju kota garut jawabarat. Dipasar induk gue ama temen gue Dicky di tugasin buat nyari kendaraan buat ke garut ternyata nyari kendaraanya itu gak mudah, soalnya gue sama
Dicky gak bisa nemuin mobilnya terus gue balik ketempat kita ngumpul diparkiran mobil pinggir jalan, temen gua yang biasa di panggil togar pun gantian mencari tumpangan buat ke garut gak beberapa lama dia langsung dapet tumpangan sampe terminal guntur. Tumpangannya seru dan asik gan truk bekas ngankut cabe sama terong hahaha.
Kami pun langsung bergegas naik ke belakang truk berempat agar esok harinya bisa sampai di garut. Pas di truk kami semua langsung ngambil posisi buat tidur biar besoknya fit dan seger.
Rabu pagi 10 september, kita sampai di terminal garut dan langsung turun dari truk, sebagai ucapan terimakasih sama om supir dan keneknya kami berempat patungan buat ngasih uang rokok ke pak supir, setelah itu kami sarapan pagi dulu di terminal, setelah sarapan kami langsung mencari angkutan umum buat ke daerah cikajang Perjalanan kesana gue sengaja gak tidur buat ngeliat pemandangan wilayah guntur. Ternyata gak sia-sia pemandangannya keren bener kita lewati Gunung papandayan sama Guntur yang asli keren bener. Sekitar satu jam lebih perjalanan kita berempat sampai di tempat tujuan. Kita berenti di sebuah kota di mata kaki Gunung Cikuray, gue kira kita di ajak mampir di tempat temenya togar, eh taunya lewat doang ternyata kita diajak jalan dari kaki gunung bener bener dari kota, lewat jalu cikajang.
Sekitar jam 10an. Pas kami baru mulai perjalanan menuju cikuray kami diajak bareng sama warga disana yang kebetulan mau ngambil hasil panen naik mobil pick up, si bapak ngajak kita bareng tu, Alhamdulillah banget kan lumayan menghemat tenaga. Setalah sampai di gubuk bapak itu kami semua turun dari mobilnya. Kami berterimakasih sama si bapak karena udah ngasih tumpangan ke kami.
Gue pas baru jalan lewat perkebunan warga dan disana banyak masyarakat sekitar yang lagi bercocok tanam disana. Indahnya Indonesia itu banyak salah satunya masyarakatnya yang murah senyum disetiap perjalanan kalo gue berpapasan sama warga disana kami selalu disenyumin sama mereka. Semangat makin bertambah kalo kita dapet salam hangat dari warga sekitar.
Selesai lewat perkebunan warga kami lewat hutan pinus yang tinggi dan keren hahaha. Gak beberapa lama kita sampe di mata air satu-satunya di jalur cikajang Kami pun istirahat sebentar disana. Mengisi perut dan melepas dahaga disana. Setelah itu kami berangkat lagi. Setelah ngelewatin mata air itu kita mulai masukkedalem hutan yang kebetulan jalur cikajanh jarang dilewatin sama pendaki lain, jadi jalurnya udah mulai tertutup sama rerumputan liar. Alhamdulillah jalur kepuncak masih jelas dan masih ada tanda di pepohonan.
Di pos 6 kami berempat beristirahat lagi dan makan siang sebentar biar gak kelelahan. Kami berempat bercanda gurai sebelum memulai perjalanan lagi menuju puncak dan kata temen gue togar, "siapin tenaga lu pada, abis ini trek kita dengkul ketemu dagu". Sekilah gue bertiga bingung karena pertama kalinya bagi gue bertiga naik ke Cikuray hahaha.
Kami berempat memulai lagi perjalan menuju puncak sekitar jam set2 karena agak lama beristirahat di pos 6. Pas baru jalan trek masih biasa aja dan gak ada yg namanya dengkul ketemu dagu, ehh pas lewat terowongan yg dari terbuat dari pohon baru keliatan jalur pendakiannya. Bener bener jalurnya menatang broh. Kami pas lewat sana kebanyakan break karena jalurnya menantang. Hampir tiap 20 menit break dan ngemil gula merah mulu biar semangat.  Dua dari temen gua udah hampir putus asa. Dan bete karena gak nyampe nyampe padahal treknya udah naik mulu. Biar mereka semangat gue suka ngeledek dan ngajak bercanda mereka dan dikit dikit ngibulin kalo puncak udah keliatan hahaha. Eh Alhamdulillah manjur temen gua yang tadi ngeluh langsung semangat dan mimpin di depan sampe pos terakhir. Dipos terakhir kami bertiga istirahat tapi sitogar mau duluan dan mau nyari tempat buat ngecamp di puncak. Ternyata bener puncak udah deket gue semakin semangat tapi gua tetep jadi sweper aja. Biar aman hehehe
Jam 4 sore kami berempat sampai di puncak dan langsung ngediriin tenda. Sambil nunggu sunset di puncak. Pemandangan dari puncak di sore hari keren banget broh semua puncak gunung di daerah garut semuanya keliatan. Matahari pun mulai tenggelam membuat keindahan puncak gunung cikuray terlihat tambah indah. Setelah sunset selesai. gue di tugasin buat masak, Dicky dan Agung bagian nyari kayu bakar. Dan togar bagian beberes tenda. Sekitar jam 7an kami makan malem di tenda sambil bercanda guraw. Selasai makan gue bertiga kecuali agung keluar tenda buat ngeliat indahnya malam dari puncak cikuray. Pas keluar sambil kedinginan gue terkesima sama ribuan bintang di musim kemarau dan ada hadiah tambahan dari sang pencipta, "supermoon" yang keliatan gede banget dan terang banget. Pas diajak keatas pos di puncak gue kebetulan nyerah karena kedinginan, jadi gue milih balik ke tenda dan langsung tidur.
Kamis 11 september pagi dipuncak Gunung kami bergegas menuju pos puncak cikuray untuk melihat sang mentari menyapa di hari ini. Kami habis kan pagi di puncak cikuray untuk saling bercanda dan tertawa bersama pendaki lain. Mulai memotret dan mengabadikan momen momen yang indah disana melihat keindahan kota garut dari atas puncak tertinggi di daerah garut. Menulis sebuah kata kata untuk para sahabat yang selalu memberi semangat. Tak terasa sudah jam 8 pagi. Kami kembali ke camp untuk sarapan dan berbenah sebelum turun dari puncak cikuray. Seperti kemarin kami makan dengan apa adanya. Setelah sarapan kami merapikan semua perlengkapan kami.
10:30 sebelum kami memulai perjalanan turun kami berdoa agar di beri keselamatan dan kemudahan dalam perjalan menuju rumah. Setelah berdoa  kami berempat mulai berjalan melalui jalur cilawu Jalur ini berbeda dengan jalur saat kami naik, jalur ini jalur yang biasa dilewati oleh para pendaki lain. Jalur ini sangat lah curam karena dijalur ini kita harus sangat berhati hati. Agar tidak salah melangkah dan tidak tergelincir ke jurang. Saat di perjalan turun kami beristirahat di pos 6. Disana banyak pemandangan yang indah dan biasa di gunakan sebagai camp oleh para pendaki lain. Setelah melepas lelah kami melanjutkan perjalanan. Kami hampir sering berhenti di setiap pos genap. Saat kami beristirahat di pos 4 kami bertemu dengan pendaki yang berasal dari Jakarta. Disana kami saling bercanda guraw. Dan saling bertukar cerita pengalaman di perjalan menuju puncak. Setelah beberapa lama kami melanjutkan perjalanan lagi. Kami langsung memutuskan menuju pos 2 karena disana terdapat mata air dan mengisi ulang persediaan air kami yang hampir habis. Saat di pos 2 kami bertemu dengan pendaki yg tadi di pos 4 dan kebetulan mereka ingin turun jadi kami menuju kebawah bersama sama. Tak terasa perjalan turun sangat lah cepat tak seperti perjalanan menuju puncak. Kami berempat dan bersama rombongan Jakarta tadi mampir di kebun teh dan mengisi perut dengan beberapa makanan. Sambil makan ketua kelompok dari rombongan Jakarta itu mengobrol dengan sang pemilik warung yang kebetulan mempunyai kenalan seorang supir mobil pick up. Kami semua sepakat untuk berpatungan menyewa pick up tersebut sampai terminal guntur dengan bayaran 40rb per orang. Setelah semua selesai makan dan minum kami pun mulai naik ke atas pick up. Dan mulai menyusun carriel di atas mobil.
Tidak seperti jalur naik. Saat turun kami melewati hamparan kebun teh yang indah kurang lebih perjalan 30 menit hanya untuk keluar dari kebun teh itu, setelah sampai dijalan raya pick up langsung menuju terminal guntur dimana. Kurang lebih perjalanan satu jam dari kebunteh sampai terminal. Setelah itu kami langsung mencari bus yang menuju Jakarta.
Sekitar pukul 7 petang kami baru naik bus dan sampai di Jakarta kurang lebih pukul 11 malam. Karena kami kemalaman kami tidak mendapat kendaraan yang menuju tangerang. Jadi kami terpaksa naik bus tujuan merak. Kami bilang kepada kenek bus agar diturunkan di bitung. Kami membayar 40rb per orang. Saat sampai bitung ternyata kami di turunkan di pinggir tol dan diharuskan jalan keluar tol. Di bitung kami naik angkot ke terminal cimone lalu sisanya kami berjalan sampai kerumah.

Sekian cerita petualangan gue dan teman teman gue. Mohon maaf bila ada salah kata.

-AS-

1 komentar:

  1. Itu dari pasar induk tangerang di tanah tinggi mananya yaa ?yg deket terminal bukan?dan biasanyaa naik mobil sayur pada jam berapa?

    BalasHapus

Terimakasih atas komentarnya.